Sedangkan yang berada di atas iman dan ilmu (yang benar) adalah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya setelah beliau serta orang-orang yang mengikuti mereka di atas manhaj dan petunjuk mereka….”.[1] Demikian bila kita melihat kepada pemahaman kaum muslimin saja tentang iman didapatkan banyak kekeliruan dan penyimpangan. Pengakuan Iman ini, diterima dan diakui hampir secara universal. Pengakuan Iman Nicea merupakan suatu perluasan dan penjelasan dari Pengakuan Iman Rasuli, yang dimaksudkan untuk mengklarifikasi sebagian konsep-konsepnya. Pengakuan Iman Rasuli telah dipandang sebagai pernyataan yang paling mendasar dan paling ekumenikal dari iman Kristen.
Ali ‘Imran: 134-135) Maka mempraktekkan kalimat ini tidak semudah mengucapkannya, khususnya kalau kita mengetahui bahwa takwa yang sebenarnya adalah amalan hati dan bukan sekedar apa yang tampak pada anggota badan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Takwa itu terletak di sini”, sambil beliau shallallahu ‘alaihi wa
Secara sekilas kesatuan antara Iman, Iptek, dan Amal dalam terbentuknya Insan Kamil (manusia utama) dapat tergambar dari firman Allah dalam al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 24-25. Dari uraian diatas maka penulis memaparkan tentang “Konsep Kesatuan Iman, Iptek dan Amal Menuju Terbentuknya Insan Kamil Dalam Perspektif Pendidikan Islam.”
a. orang-orang beriman harus menjadi saudara sehingga saling mewarisi. b. apabila terjadi sengketa atau perselisihan antarsesama orang beriman harus didamaikan. c. orang yang paling mulia adalah orang yang paling bertaqwa. d. manusia harus saling mengenal satu sama lainnya. e. perdamaian disebut juga dengan islah. Jawaban: b.
. 93 347 402 390 152 425 218 278

pertanyaan kritis tentang iman dan taqwa