3Cerita Motivasi Hidup untuk Selalu Bersyukur. Banyak yang bilang bahwa kita harus selalu bersyukur setiap waktu. Namun, kenyataannya terkadang kita tidak mensyukuri segala hal yang dimiliki dan cenderung menyalahkan hidup. Beberapa cerita motivasi hidup berikut ini akan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur dalam keadaan apa pun.
kisah kesabaran Abu Qilabah merupakan salah satu kisah para sahabat yang sangat mengharukan. Kisah ini diriwayatkan dalam Kitab At-Tasiqat yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Muhammad, ia berkata "Saya pada waktu itu berada di daerah perbatasan di wilayah Al-Arish di Mesir. Saya melihat sebuah tenda kecil, yang pemiliknya ternyata adalah orang yang sangat miskin. Kemudian saya pergi ke desa gurun untuk melihat apa yang ada di dalamnya. Kemudian saya melihat seorang laki-laki tetapi bukan laki-laki biasa, kondisi laki-laki ini terentang tangan dan kakinya bunting, telinganya sulit mendengar, matanya buta, dan hanya mulutnya yang tersisa untuk berbicara". Pria itu berkata dari mulutnya "Ya Tuhan, ilhami saya untuk tetap bersyukur atas karunia yang telah Engkau berikan kepada saya ... dan Engkau telah sangat memuliakan saya dengan ciptaan-Mu yang lain.” Ketika saya bertemu dengannya, lalu saya berkata kepadanya “Wahai saudaraku, nikmat Allah mana yang engkau syukuri?” Kemudian laki-laki pemilik tenda itu menjawab, “Saudaraku, Demi Allah seandainya Allah datangkan lautan, pasti lautan itu akan menenggelamkan aku, atau gunung berapi akan terbakar atau langit akan menimpaku, dan menghancurkan aku. Aku tidak akan mengatakan apa-apa selain bersyukur kepada-Nya." Aku bertanya lagi "Bersyukur untuk apa." Pemilik tenda menjawab lagi "Tidakkah kamu melihat bahwa Dia telah menganugerahkan aku lisan yang senantiasa berdzikir dan bersyukur. Selain itu aku Juga punya anak laki-laki yang selalu membawa saya ke masjid ketika saya ingin sholat dan ia selalu memberi makan aku, tetapi sejak tiga hari ini dia tidak pulang kemari. Bisakah engkau tolong carikan anak itu?” Kemudian saya pergi untuk mencari anaknya itu. Saat itu, saya menemukan jenazah yang dikelilingi oleh Binatang buas. Dan ternyata anak itu telah dimakan oleh singa. Dan bagaimana saya memberi tahu kepadanya tentang anak ini, lalu saya kembali dan berkata kepada pemilik tenda itu"Saudaraku, apakah Anda mendengar kisah Nabi Ayub? Pria itu menjawab Ya, saya tahu ceritanya. Lalu aku bertanya lagi “Sesungguhnya Allah telah memberinya cobaan dalam urusan hartanya. Bagaimana keadaannya dalam menghadapi musibah itu?” Ia menjawab, “Ia menghadapinya dengan sabar.” Allah menguji Ayub dengan kemiskinan. Bagaimana menghadapi itu?”Dia menjawab "sabar." Maka saya bertanya lagi "Seperti Ayub diuji dengan kematian semua anaknya, bagaimana?" Dia berkata "Bersabar". Saya bertanya lagi, "Dia juga diberi penyakit di tubuhnya. Bagaimana?" Dia berkata "Bersabarlah". Kemudian pemilik tenda itu berkata, "Sekarang katakan padaku, di mana anakku?" Saya menjawab, "Saya telah menemukan anak Anda di gurun pasir dalam keadaan telah diterkam dan dimakan oleh hewan buas, semoga Allah melipatgandakan pahala Anda dan kesabaran kepada Anda". Pemilik tenda itu lemas dan berkata"Segala puji Allah, Dia tidak meninggalkan keturunan bagiku yang bermaksiat kepada Allah sehingga ia diazab di neraka.” Kemudian pemilik tenda itu mengambil napas dalam dalam lalu meninggal dunia. Aku pun meletakkannya ditempat tidurnya, dan berfikir apa yang harus aku lakukan. Diriku sendirian, dan bagaimana mengurus jenazah ini. Lalu aku menutupinya dengan pakaianku, dan beberapa detik kemudian, ada empat pria yang menunggang kuda berkata, “Wahai tuan, apa yang terjadi padamu?” Baca Juga Kisah Sahabat Abu Bakar Dan Nenek Tua Buta Kemudian saya memberi tahu mereka apa yang saya alami dan meminta mereka untuk membantu saya merawat jenazah pria ini.? Lalu saya menjawabnya, “ Saya tidak begitu mengenalnya. Dia sakit dan memprihatinkan…” Kemudian orang-orang meminta untuk membukanya, mungkin ada salah satu dari mereka mengenalnya. Dan ketika saya membuka penutup wajahnya, mereka tiba-tiba terkejut, dan mereka berciuman dan menangisinya. Dia menangis dan berkata "Maha Suci Allah, wajah yang senantiasa bersujud kepada Allah. Mata selalu tunduk pada kesucian Allah. Tubuhnya selalu bersujud ketika orang-orang dalam keadaan tidur." Saya bertanya kepadanya, "Apakah Anda mengenal orang-orang ini?" Mereka berkata "Apakah kamu tidak mengenal mereka?" Saya menjawab, bahwa saya tidak tahu siapa orang ini, dan mereka berkata "Ini adalah Abu Qilabah, sahabat Ibnu Abbas. Orang ini pernah diangkat oleh khalifah menjadi seorang hakim. Namun, dia menolaknya". Perlu diketahui bahwa kedudukan hakim atau qadhi adalah kedudukan khusus di mana mereka untuk mengatur hukum dan menentukan hukum di antara orang-orang. Ini adalah kedudukan yang mulia pada waktu itu, tetapi Abu Qilabah menolaknya dan pergi ke wilayah Mesir dalam keadaan sampai dia meninggal seperti ini. Kemudian Abdullah bin Muhammad dan empat dari mereka memandikan jenazah, mengkafani, mensholati, berdoa sebelum dimakamkan. Dan dikatakan dalam riwayat lain bahwa Abu Qilabah adalah sahabat Nabi SAW terakhir pada saat itu, sehingga khalifah ingin sekali mengangkatnya menjadi hakim. Semoga dari kisah Abu Qilabah ini kita bisa belajar mensyukuri segala yang kita miliki dan bersabar dengan apa yang terjadi pada kita Amin...Wallahu A’lam Bishowab...
KisahSuami Istri yang Pandai Bersyukur dan Sabar Senin, 27 Agustus 2018 | 12:00 WIB Suami : "Karena aku orang yang selalu bersyukur memiliki istri secantik dirimu, Dek." Istri : "Ah kamu salah, Mas. Kalau urusan surga aku lebih dulu, Mas," sanggah sang istri. Beda Hak Orang Kaya dan Miskin atas Daging Kurban. Haji, Umrah, dan Kurban
Jakarta - Abu Qilabah adalah seorang sahabat Nabi yang dikenal selalu bersyukur. Nama lengkapnya, yaitu Abdullah bin Zaid al-Jarmi. Beliau termasuk seorang perawi yang banyak meriwayatkan hadits dari Anas bin dari buku Kearifan Islam karya Maulana Wahiduddin Khan, Abu Qilabah berasal dari kota Bashrah dan wafat di Syam pada tahun 104 H. Ia juga merupakan seorang yang masyhur sebagai ahli ibadah dan Abu Qilabah memiliki kepribadian selalu bersyukur terhadap rahmat Allah dan selalu haus akan ilmu. Suatu hari, Abu Qilabah pernah ditanya, "Siapakah orang yang paling kaya?" Kemudian ia menjawab, "Orang yang paling kaya adalah orang yang bersyukur atas apa yang diberikan Allah kepadanya.""Lalu siapakah orang yang paling berilmu?" tanya seseorang itu Qilabah menjawab, "Orang yang selalu meningkatkan pengetahuannya melalui pemberian itu."Kisah Abu Qilabah yang Selalu Bersyukur dan Sabar dalam Setiap KeadaanKisah Abu Qilabah yang selalu bersyukur dikisahkan dalam buku Rahasia Dahsyat di Balik Kata Syukur karya Yana Adam, berdasarkan riwayat dari Abdullah bin bin Muhammad pernah mengatakan, "Suatu hari, aku pernah berada di daerah perbatasan, wilayah Arish di negeri Mesir. Aku melihat sebuah kemah kecil yang dari bentuknya menunjukkan bahwa pemiliknya orang yang sangat aku pun mendatangi kemah yang berada di padang pasir tersebut untuk melihat apa yang ada di dalamnya. Aku melihat ada seorang laki-laki, tetapi bukan laki-laki laki-laki itu sedang berbaring dengan tangan dan kakinya yang buntung, telinganya sulit mendengar, matanya buta, dan tidak ada yang tersisa selain lisannya yang lisannya, orang tersebut mengucapkan, "Ya Allah, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Dan Engkau sangat memuliakan aku dari ciptaan-Mu yang lain."Lantas aku pun menemuinya dan berkata kepada orang itu, "Wahai saudaraku, nikmat Allah mana yang engkau syukuri?"Sang laki-laki pemilik kemah menjawab, "Wahai saudara, diamlah. Demi Allah, seandainya Allah datangkan lautan, niscaya laut tersebut akan menenggelamkanku atau gunung apa yang pasti aku akan terbakar atau dijatuhkan langit kepadaku yang pasti akan meremukkanku. Aku tidak akan mengatakan apapun kecuali rasa syukur."Aku kembali bertanya, "Bersyukur atas apa?"Laki-laki pemilik kemah menjawab lagi, "Tidakkah engkau melihat Dia telah menganugerahkan aku lisan yang senantiasa berdzikir dan bersyukur. Di samping itu, aku juga memiliki anak yang waktu sholat ia selalu menuntunku untuk ke masjid dan ia pula yang menyuapiku. Namun, sejak tiga hari ini dia tidak pulang kemari. Bisakah engkau tolong carikan dia?"Aku pun menyanggupi permohonannya dan pergi untuk mencari anaknya. Setelah beberapa saat mencari, aku mendapati jenazah yang sedang dikerubungi oleh singa. Ternyata, anak laki-laki tersebut telah diterkam oleh kumpulan tragedi itu, aku pun bingung bagaimana cara mengatakan kepada laki-laki pemilik kemah itu. Aku lalu kembali dan berkata kepadanya untuk menghiburnya."Wahai saudaraku, sudahkah engkau mendengar kisah tentang Nabi Ayyub?"Lelaki itu menjawab, "Iya, aku tahu kisahnya."Kemudian aku bertanya lagi, "Sesungguhnya Allah telah memberinya cobaan dalam urusan hartanya. Bagaimana keadaannya dalam menghadapi musibah itu?"Ia menjawab, "Ia menghadapinya dengan sabar." Aku bertanya kembali, "Wahai saudaraku, Allah telah menguji Ayub dengan kefakiran. Bagaimana keadaannya?"Lagi-lagi ia menjawab, "Ia bersabar." Aku kembali memberi pertanyaan, "Ia pun diuji dengan tewasnya semua anak-anaknya, bagaimana keadaannya?"Ia menjawab, "Ia tetap bersabar." Aku kembali bertanya yang terakhir kali, "Ia juga diuji dengan penyakit di badannya, bagaimana keadaannya?"Ia menjawab dan balik bertanya, "Ia tetap bersabar. Sekarang katakan padaku dimana anakku?"Lalu aku berkata, "Sesungguhnya putramu telah aku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan telah diterkam dan dimakan oleh binatang buas. Semoga Allah melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan engkau."Selanjutnya, laki-laki pemilik kemah itu berkata, "Alhamdulillah, yang Dia tidak meninggalkan keturunan bagiku yang bermaksiat kepada Allah sehingga ia di azab di neraka."Kemudian ia menarik napas panjang lalu meninggal dunia. aku pun membaringkannya di tangan, kututupi dengan jubahku, dan meminta bantuan kepada empat orang laki-laki yang lewat mengendarai kuda untuk mengurus laki-laki tersebut ternyata mengenali jenazah yang tinggal di kemah kecil, mereka berkata, "Ini adalah Abu Qilabah, sahabat dari Ibnu Abbas. Laki-laki ini pernah dimintai oleh khalifah untuk menjadi seorang hakim. Namun, ia menolak jabatan tersebut."Dikatakan dalam riwayat lain, Abu Qilabah merupakan sahabat terakhir Rasulullah SAW terakhir pada masa itu sehingga khalifah ingin menjadikannya seorang hakim. Itu merupakan jabatan yang mulia, tetapi Abu Qilabah menolaknya dan pergi ke wilayah Mesir hingga wafat dalam keadaan seperti kisah Abu Qilabah, sahabat nabi yang senantiasa selalu bersyukur dan bersabar. Semoga, sifat mulianya tersebut dapat diteladani oleh umat dari sosok sahabat nabi Abu Qilabah, detikers juga bisa tantang diri kamu untuk mengucap rasa syukur hari ini lewat program Alhamdullah Challenge yang ada DI SINI. Tak hanya itu, kamu turut berkesempatan untuk memenangkan hadiah smartphone dan uang jutaan rupiah kalau rutin bersyukur. Yuk, ceritakan hal-hal yang kamu syukuri hari ini!
. 74 243 270 327 243 118 173 416
kisah orang yang selalu bersyukur